Supervisi Dalam Managemen Berbasis Sekolah

 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berlangsung begitu perat tidak dapat lagi diikuti dengan kasat mata sehinggga menimbulkan berbagai permasalahan yang sangat rumit dan kompleks, serta memerlukan pemecahan secara profesional.  Hal tersebut telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai bidang kehidupan sehingga menuntut teknologi dan inovasi baru dalam menghadapinya 

Pada dasarnya guru memiliki potensi yang cukup tinggi untuk berkreasi dan meningkatkan kinerja, namun banyak faktor yang menghambat mereka dalam mengembangkan berbagai potensinya secara optimal. Oleh karena itu dirasakan perlunya  pembinaan yang kontinu dan berkesinambungan dengan program yang terarah dan sistematis terhadap para guru dan personil pendidikan lain disekolah. Untuk itu para pembina dan kepala sekolah perlu memiliki pemahaman tentang supervisi, baik yang menyangkut pengertian, hakikat, tujuan, dan fungsi maupun teknik melakukan supervisi agar mereka dapat melakukannya dengan tepat.

1. Hakikat supervisi 

Supervisi secara etimologi berasal dari kata "super" dan  "visi" yang mengandung arti melihat dan meninjau dari atas yang dilakukan oleh pihak atasan  terhadap aktivitas, kreatifitas, dan kinerja bawahan. Pada hakikatnya supervisi mengandung beberapa kegiatan pokok, yaitu pembinaan yang kontinu pengembangan kemampuan profesional personil, perbaikan situasi belajar-mengajar, dengan sasaran akhri  pencapaian tujuan pendidikan dan petumbuhan pribadi peserta didik.  Dengan kata lain, dalam pervisi ada proses pelayanan untuk membantu atau membina guru-guru, pembinaan ini menyebabkan perbaikan atau peningkatan kemampuan profesional guru.

2. Tujuan dan fungsi supervisi 

Kesimpulannya bahwa supervisi bertujuan mengembangkan iklim yang kondusif dan lebih baik dalam kegiatan belajar-mengajar, melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Dengan kata lain, tujuan supervisi pengajaran adalah membantu dan memberikan kemudahan kepada para guru untuk belajar bagaimana meningkatkan kemampuan mereka gunamewujudkan tujuan belajar peserta didik. 
Supervisi pendidikan dilakukan atas dasar kerjasama, partisipasi dan kolaborasi. Tidak berdasarkan atas  paksaan dan kepatuhan. Dengan begitu diharapkan timbul kesadaran serta perkembangan inisiatif dan imajinasi dari pihak guru. Memberi kesempatan kepada mereka untuk bekerja dan meningkatkan kinerja serta memecahkan berbagai  permasalahan yang mereka hadapi.

 3. Teknik-teknik supervisi 

  1. Kunjungan dan observasi kelas sangat bermanfaat untuk mendapatkan informasi tentang proses belajar mengajar secara langsung baik yang menyangkut kelebihan maupun kekurangan dan kelemahannya. Melalui teknik ini kepala sekolah dapat mengamati langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas utamanya, mengajar, pengunaan alat, metode, dan teknik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya.
  2. Pembicaraan individual  antara kepala sekolah dan guru dapat pula dilakukan tanpa harus melakukan kunjungan kelas terlebih dahulu jika kepala sekolah merasa bahwa guru memerlukan bantuan atau guru itu sendiri yang merasa perlu bantuan.  Pembicaraan individual merupakan salah satu alat supervisi  penting karena dalam kesempatan tersebut supervisor dapat bekerja secara individual dengan guru dalam memecahkan masalah pribadi yang berhubungan dengan proses belajar mengajar. 
  3. Diskusi kelompok atau pertemuan kelompok adalah suatu kegiatan interaksi lisan untuk bertukar informasi atau berupaya mencapai suatu keputusan tentang masalah-masalah bersama.
  4. Demonstrasi mengajar bertujuan memberi contoh bagaimana cara melaksanakan proses belajar-mengajar yang baik dalam menyajikan materi, mengunakan pendekatan, metode, media pembelajaran. Demonstrasi mengajar merupakan teknik supervisi yang besar manfaatnya bagi guru-guru. 
Disamping teknik-teknik supervisi yang telah diuraikan diatas, masih banyak lagi teknik lain seperti program orientasi, lokakarya, buletin supervisi, penilaian tindakan, pengembangan kurikulum, perpustakaan profesional, rapat guru , bahkan penilaian diri sendiri berkaitan dengan pelaksanaan tugas oleh para guru. Pada hakikatnya tidak ada suatu teknik tunggal yang bisa memenuhi segala kebutuhan, dan baik tidaknya teknik yang digunakan tergantung pada situasi dan waktu pelaksanaannya. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan supervisi secara optimal perlu digunakan beberapa teknik supervisi agar data dan informasi yang diperoleh dapat saling melengkapi dan menyempurnakan.











Comments

Popular posts from this blog

PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2017 tentang kampanye

budidaya lele